![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNVvYcPQ66u4QcC_9cFC0d3zbk5iJ9eFXzW2q9jxhmgBxez2-di0KCz_dlx19nAxxKB_XjTa2kLe2NFmFPO6HRVm6YHaByk083qN6Xyw_OxA7IBzRqgHVw_QkEE4XQh5BJg7qXWxujFwjc/s200/Untitled.jpg)
Apakah anda merasa memiliki masalah ?
Apakah anda tahu cara menanganinya?
Pernahkan anda datang kepada Psikolog, Psikiater atau Kounselor?
Apakah anda pernah mencoba menangani diri anda sendiri?
Masalah secara psikologis sering kali muncul namun tidak disadari oleh individu. Padahal, kondisi psikologis individu akan sangat berhubungan erat dengan kondisi kesehatan. Akibatnya, masalah psikologis yang tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan munculnya gejala penyakit fisik.
Individu yang menyadari adanya masalah psikologis yang terjadi pada dirinya atau pada orang lain di sekitarnya, terkadang juga sering meremehkan terjadinya masalah tersebut karena menganggap masalah tersebut akan hilang dengan sendirinya dengan berjalannya waktu. Terkadang suatu masalah kecil kemudian ditimpuk oleh masalah-masalah kecil lain sehingga menjadi suatu tumpukan masalah.
Ada beberapa reaksi individu dalam menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah memberikan reaksi menghindar, hal ini akan terlihat dari tingkah laku mereka seperti menolak membicarakannya, menghilang, tidak jarang juga mereka melakukan banyak tindakan melarikan diri yang bersifat merusak seperti meminum alkohol atau obat-obatan. Hal ini tentunya merupakan suatu hal yang harus dihindari, karena mau tidak mau setelah aktifitas melarikan diri tersebut, masalah individu tidak akan hilang ke mana pun, sementara konsekuensi dari tindakan tersebut yang bertambah banyak dapat merugikan individu.
Sebelum mulai menangani suatu masalah, ada baiknya kita mengenali terlebih dahulu peristiwa-peristiwa kehidupan yang dapat menjadi pemicu terjadinya permasalahan psikologis atau stress:
1. Perubahan hidup, termasuk di dalamnya berbagai kejadian yang memberikan perubahan hidup secara mendadak seperti perkawinan, perceraian, pindah tempat kerja, jadwal kerja yang padat
2. Masa transisi, memasuki suatu fase tahapan kehidupan baru seperti masa pubertas, masa pra-pensiun
3. Krisis kehidupan, berupa perubahan status yang drastis dalam kehidupan seseorang seperti PHK, bangkrut, hutang akibat gagal panen
4. Bencana alam seperti gempa bumi, banjir
5. Kondisi lingkungan fisik seperti cuaca yang terlalu panas, lingkungan yang padat, kemacetan
6. Masalah dalam lingkungan sosial seperti hubungan yang buruk dengan orang tua, rekan kerja
7. Penyakit kronis
8. Adanya cacat tubuh
Pengenalan terhadap peristiwa-peristiwa tersebut, dapat membantu individu untuk mengelola lebih lanjut permasalahan psikologisnya, sehingga individu mampu mengatur dan menyadari kapabilitasnya sendiri dalam menghadapi suatu masalah. Misalnya individu yang sedang dalam proses mempersiapkan pernikahan, memperlihatkan reaksi mudah tersinggung, ia akan lebih mudah mengatur perasaannya apabila ia menyadari hal ini terjadi karena ia sedang mengalami perubahan kehidupan yang mampu memicu terjadinya stress.
Namun ada kalanya individu memang tidak mampu mengatasi permasalahannya sendiri.
Bila individu tidak mampu mengatasi kejadian-kejadian tersebut, maka individu akan mengalami kelelahan psikologis.
Beberapa tanda Adanya Kelelahan Psikologis:
1. Gangguan Tidur ( Kesulitan Tidur, Mimpi Buruk,
2. Gangguan Makan (Tidak nafsu Makan atau Nafsu Makan Berlebihan)
3. Sulit berkonsentrasi
4. Masalah Emosional (Menangis terus menerus, mudah tersinggung)
5. Perasaan tidak berdaya, hampa
6. Merasa sendiri, terisolasi
7. Ketakutan yang berlebihan
8. Meningkatnya pemakaian alkohol, nikotin atau konsumsi obat
9. Menggigit kuku
Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan kelelahan psikologis tersebut. Di antaranya:
- Berbagi rasa kepada teman, keluarga atau orang dekat yang dipercaya
- Melakukan kegiatan atau hobi yang disukai
- Melakukan kegiatan yang baru ia lakukan atau kegiatan yang memiliki makna baru bagi individu
- Menjaga kesehatan fisik seperti makan, istirahat dan berolahraga secara teratur dalam porsi yang sesuai
- Melakukan pemikiran yang reflektif mengenai masalah yang terjadi, mencakup :
*alternatif solusi dari masalah tersebut
* hikmah atau hal positif apa yang dapat diambil dari peristiwa tersebut
* terkadang lebih mudah bagi individu untuk memikirkan masalah tersebut bila dirinya mengambil jarak dari masalah tersebut dengan memposisikan dirinya seakan-akan dirinya adalah orang lain atau orang "di atas sana" yang sedang menilai situasi yang dialami individu
*berpikir ulang apakah pemikiran yang dimilikinya adalah sesuatu yang memiliki bukti dan logika yang memadai, atau hanya pemikiran yang over-generalisasi, pemikiran yang langsung loncat pada kesimpulan, dan pemikiran yang terlalu berfokus pada “should”. -berkonsultasi kepada Psikolog, Psikiater atau Kounselor
- mempelajari informasi ataupun cara menolong diri sendiri (self-help).
Contoh Kasus
Pak Irwan merasa tidak dihargai saat ia pergi ke supermarket, petugas di kasir menertawakannya. Menurut pemikirannya semua orang seharusnya hormat pada dirinya mengingat posisinya sebagai Camat di Kecamatan tersebut. Padahal yang terjadi, petugas di kasir menertawakan peristiwa yang terjadi, dimana ia salah memberikan kembalian, bukan menertawakan orang yang ia layani. Pak Irwan berpikir, seharusnya sebagai petugas di supermarket tersebut harusnya bersikap sopan dan santun (irrational belief). Pak Irwan merasa marah lalu bercerita pada temannya yang menanggapi hal tersebut dengan dingin. Kemarahan Pak Irwan lalu bertambah.
Pemikiran Pak Irwan adalah sesuatu yang wajar dan 'manusiawi' karena ingin dihargai dan diperlakukan sopan, pemikiran Pak Irwan yang terlalu cepat menarik kesimpulan membuatnya merasa kesal.
Terkadang dunia tidak harus selalu “perfect”. Dunia atau semua orang tidak harus “selalu” bersikap sesuai dengan harapan individu, ada kalanya saat-saat dunia tidak berjalan sesuai harapan. Dan dunia tidak berpusat pada Pak Irwan semata.
-Kami menyediakan informasi mengenai cara menolong diri sendiri, beserta pelatihan penanganan yang dapat dipelajari sendiri, dan juga konsultasi psikologi.
Hubungi Kami.